Selasa, 20 November 2012

Tugas Mandri Bahasa Indonesia




KETRAMPILAN BERBAHASA INDONESIA
Makalah
Di Ajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mandiri
Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen :Indrya Mulyaningsih, M.Pd




 
 
Di susun oleh
Ahmad Abdul Rochim
14121110029

PRODI PAI B
Fakultas Tarbiyah / Semester I


KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2012 / 1433 H




PEMBAHASAN

1.     PERMASALAHAN DALAM MEMBACA
Menurut Pawit M. Yusuf dalam kegiatan seminarnya tentang Indeks Baca di Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran, membaca adalah berfikir[1].
Saat membaca kita sering mengalami permasalahan, di antaranya dalam memahami bacaan dan masih ada beberapa faktor lainnya.
Ketika ada permasalahan pasti ada solusinya, Dan di bawah ini adalah beberapa solusi dan teori dalam memecahkan permasalahan saat membaca cepat.A.    Pemahaman
Masalah saat membaca cepat yang sering di keluhkan adalah memahami sebuah isi bacaan dengan cepat, ada beberapa faktor yang membuat sulitnya memahami isi bacaan dalam membaca cepat, diantaranya:
1.      Kurangnya penguasaan kosa kata
2.      Posisi saat membaca tidak nyaman
3.      Kondisi kita pada saat membaca kurang baik/ sedang sakit
4.      Kuranngnya konsentrasi
Adapun solusi supaya memahami isi bacaan dalam membaca cepat antara lain :
1.      Harus menguasai kosa kata, karena penguasaan kosa kata sangat penting saat  memahami isi sebuah bacaan.
2.      Saat membaca di usahakan kita dalam keadaan nyaman, sehingga tidak cepat lelah saat membaca.
3.      Kondisi badan dalam keadaan sehat.
4.      Konsentrasi dan fokus saat membaca, program pengajaran membaca perorangan menganut suatu falsafah yang mengatakan “you learn to read by reading” atau “anda belajar membaca dengan (jalan) membaca” (Barbe and Abbott 1975 : 26)[2].
B.     Penguasaan Kosa Kata
Penguasaan kosa kata sangat penting sekali dalam membaca, karena seandainya kita kurang menguasai kosa kata, kita juga kurang mamahimi dalam memahami sebuah isi bacaan. Masalah yang sering kita hadapi dalam penguasaan kosa kata diantaranya :
1.   Kurangnya mengetahui arti dari kata-kata bahasa asing atau daerah yang sering kita temukan pada saat membaca sebuah bacaan.
Adapun solusinya adalah :
1.      Sering membaca kamus bahasa asing dan daerah, sehingga kita mudah dalam memahami isi sebuah bacaan.
C.    Motivasi
Motivasi dalam membaca sangat di perlukan agar kita dapat memahami isi sebuah bacaan, ada beberapa yang membuat motivasi membaca kita rendah diantaranya :
1.      Kita berfikir bahwa membaca kegiatan yang membosankan.
2.      Kita juga berfikir bahwa membaca membuat kita mengantuk.
Untuk meningkatkan motivasi dalam membaca kita harus mempunyai fikiran sebagai berikut :
1.      Dengan membaca kita dapat menjelajahi dunia tanpa harus beranjak pergi dari tempat duduk.
2.      Jadikanlah membaca adalah sebuah kebutuhan, karena dengan berprinsip seperti itu pasti kita tidak mengantuk lagi karena membaca sudah menjadi sebuah kebutuhan.
D.    Menentukan Ide Pokok
Kesulitan pembaca dalam menetukan ide pokok antara lain :
1.      Saat membaca tidak di kelompokkan, caranya dengan membaca perparagraf terlebih dahulu.
2.      Ketika membaca tidak fokus pada bacaan
3.      Dan ketika membaca per paragraf, hampir semua kalimat dari awal kalimat hingga akhir kalimat di baca.
Ada beberapa solusi dalam mengatasi permasalahan menentukan ide pokok yaitu:
1.      Ketika membaca di kelompokkan per paaragraf
2.      Saat membaca harus fokus pada bacaan yang sedang di baca
3.      Saat membaca per paragraf, bacalah pada kalimat pertama atau kalimat terakhir pada paragraf, kerena ide pokok biasa berada di awal atau di akhir paragraf.
E.     Kondisi
Ada beberapa kondisi yang mempersulit dalam membaca yaitu :
1.      Pada saat membaca lingkungan ramai sehingga mengganggu konsentrasi.
2.      Kondisi badan yang sedang tidak sehat, juga bisa mengganggu dalam membaca.
Di antara solusi mengatasinya antara lain :
1.      Cari tempat yang sekiranya nyaman untuk membaca.
2.      Pada saat membaca di usahakan kondisi tubuh dalam keadaan sehat sehingga dapat konsentrasi penuh.
F.     Posisi
Permasalahan posisi saat membaca
1.      Posisi saat membaca sambil tiduran.
2.      Posisi duduk yang salah ketika membaca
Solusinya adalah
1.      Saat membaca posisi tidak boleh sambil tiduran, karna akan merusak mata.
2.      Posis duduk harus benar, sehingga tidak membuat kita cepat lelah.
G.    Gerak Bibir atau Vocalisasi
Pengaruh gerak bibir saat membaca :
1.      Vokalisasi saat membaca dapat mengurangi konsentrasi saat membaca.
2.      Gerak bibir berpengaruh besar saat membaca cepat, karena akan merendahkan kecepatan saat membaca cepat.
Solusi mengatasinya sebagai berikut :
1.      Utamakan saat membaca tidak dengan bersuara, sehingga kita dapat berkonsentrasi.
2.      Saat membaca cepat janganlah dengan gerak bibir, namun di dalam hati.
3.      Menurut Sutrisno, jangan menggerakkan bibir sewaktu membaca, sekalipun tidak mengeluarkan suara, sama lambatnya dengan membaca bersama. Kecepatan membaca bersuara ataupun dengan gerakan bibir hanya seperempat dari kecepatan membaca diam[3].
H.    Rendahnya Kecepatan Membaca
Beberapa hal yang mempengaruhi rendahnya kecepatan saat membaca :
1.      Ketika membaca cepat dengan cara vokalisasi.
2.      Kurangnya motivasi saat membaca cepat, sehingga membuat kita kurang bersemangat saat membaca cepat.
Solusi mengatasinya adalah :
1.      Saat membaca cepat jangan dengan menggunakan vokalisasi, namun dengan membaca di dalam hati
2.      Dalam membaca cepat kita harus memiliki motivasi yang sekiranya membuat kita bersemangat membaca.
3.      Membaca demi kesenangan.
4.      Membaca secara serius dan tidak akan kehilangan suatu hal[4].

2.     PERMASALAHAN DALAM MENYIMAK
Djago Tarigan (1986) menyimak dapat dikatakan mencakup mendengar, mendengarkan dan disertai usaha pemahaman.Pada peristiwa menyimak ada unsur kesengajaan, direncanakan dan disertai dengan penuh perhatian dan minat[5].
Permasalahan juga bukan hanya pada membaca saja, namun pada menyimak juga di temukan beberapa permasalahan.
Permasalahan dalam menyimak juga ada solusi dan teori memecahkan masalahnya diantara lain :
A.    Konsentrasi
Menyimak juga di perlukan konsentrasi, bukan konsen pada saat membaca saja. Dan dalam menyimak juga di temukan beberapa kendala yang membuat kita tidak konsentrasi pada saat menyimak, diantara nya :
1.      Situasi dan kondisi lingkungan yang tidak memungkinkan kita bisa berkonsentrasi saat menyimak.
2.      Penyampaian pembicara yang kurang jelas.
3.      Penyimak terlambat saat menyimak.
4.      Keterbatasan kosa kata penyimak, sehingga mengurangi pemahaman saat menyimak.
Solusi mengatasi permasalahan diatas, yaitu dengnan cara
1.      Fokus pada pembicara.
2.      Motivasi kita dalam menyimak, sehingga masalah apapun bisa di hadapi.
3.      Kita harus banyak menyimak kosa kata asing.
4.      Tenang dan santai.
5.      Berilah otak dan telinga kesempatan menyimak banyak-banyak[6].
B.     Pendengaran
Masalah dalam pendengaran, yaitu :
1.      Pendengaran kurang baik, kerena pembicara sangat jauh/bersuara pelan.
2.      Dan pendengaran terganggu karena ada masalah dengan telinga penyimak.
Solusinya adalah :
1.      Ketika pembicara jauh, di haruskan kita mendekat kepada pembicara.
2.      Ketika pendengaran terganggu di haruskan berobat ke dokter.
3.      Mengunakan alat-alat bantu, seperti mik, alat peraga, dan sebagainya
4.      Memulai dan mengakhiri pembicaraan dengan jelas (Sutari dkk, 1998: 27)[7].
C.    Pemahaman
Saat menyimak di butuhkan juga pemahaman supaya tidak simpang siur dengan yang di katakan oleh pembicara, berikut masalah menyimak yang mengakibatkan kita tidak bisa /kurang memahami yang di katakan pembicara :
1.      Tidak mendengarkan dengan baik .
2.      Saat menyimak tidak mencatat.
3.      Kemudian tidak membuat rangkumanapa yang sudah di katakan pembicara.
Dan ini beberapa solusinya :
1.      Mendengarkan kata-kata yang di katakana pembicara dengan baik.
2.      Ketika menyimak harus mencatat
3.      Dan dalam menyimak harus membuat rangkuman.
D.    Daya Ingat
Kemampuan daya ingat seseorang berbeda-beda. Dan ada beberapa yang beberapa masalah dalam mengingat apa yang di katakana pembicara :
1.      Saat menyimak tidak ada motivasi untuk menyimak apa yang di katakan pembicara.
2.      Tidak membuat rangkuman saat menyimak.
Solusinya sebagai berikut :
1.      Saat menyimak terlebih dahulu harus ada motivasi untuk mendengarkan perkataan pembicara atau pembaca.
2.      Saat menyimak harus membuat rangkuman, ketika lupa bisa melihat catatan rangkuman, sehingga mudah mengingat kembali apa yang di katakan. Pembicara atau apa yang di baca oleh pembaca.
E.     Motivasi
Motivasi saat menyimak sangat di perlukan, karena dengan motivasi kita dapat memahami isi dari apa yang di katakana pembicara atau pembaca. Dan ada beberapa yang mengurangi motivasi kita untuk menyimak apa yang di katakana pembicara atau pembaca :
1.      Tidak biasa mendengarkan berbagai info.
2.      Tidak konsentrasi saat menyimak.
3.      Situasi dan kondisi saat menyimak tidak mendukung.
4.      Tidak mengerti kosa kata yang di katakan pembaca atau pembicara.
Solusinya supaya motivasi kita saat menyimak tidak menurun adalah sebagai berikut :
1.      Kita harus biasa mendengarkan info,sehingga kita sudah terbiasa menyimak.
2.      Ketika menyimak harus berusaha konsentrasi, karena ketika konsentrasi hilang motivasi kita untuk menyimak pun hlang.
3.      Situasi dan kondisi harus nyaman, sehngga motivasi pada saat meyimak tidak menurun
4.      Membiasakan mencari tahu kosa kata yang belum kita mengerti, agar ketika pembicara atau pembaca kita dapat mengerti dan tidak membuat motivasi menyimak tidak menurun.
        F Situasi dan Kondisi
Situasi dan kondisi sangat mempengaruhi dalam menyimak.Dan ini beberapa situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan untuk menyimak.
1.      Intensitas cahaya kurang.
2.      Ketenangan ruangan kurang.
3.      Ruangan sempit.
4.      Pembicara jauh atau nada suara pembicara kecil, tapi tidak menggunakan alat pendukung supaya suara pembicara dapat di dengar dengan baik oleh penyimak.
5.      Waktu tidak di sesuaikan dengan situasi untuk menyimak.
6.      Kondisi kita pada saat menyimak sedang tidak sehat.
Agar kita dapat menyimak dengan baik, ada beberapa yang membuat situasi dan kondisi pada saat menyimak menjadi nyaman, yaitu :
1.      Baiknya intensitas cahaya.
2.      Ruangan yang tidak ramai.
3.      Ruangan yang luas.
4.      Pembicara atau pembaca menggunakan alat pendukung yang membuat suara pembicara terdengar di seluruh ruangan.
5.      Waktu yang sesuai untuk menyimak, misal menyimak baiknya di pagi hari karena pada saat itu pikiran kita masih tenang.
6.      Kondisi tubuh kita saat menyimak dalam keadaan sehat wal’afiat.
G.    Bahasa atau Kosa Kata
Kosa kata yang baru kita dengar sangat mempengaruhi kita dalam memahami menyimak sebuah pembicaraan.
Berikut adalah beberapa permasalahan saat menyimak pembicaraan orang :
1.      Kita kurang menghafal kosa kata asing.
2.      Tidak belajar bahasa asing.
Solusinya adalah :
1.      Harus banyak-banyak mengahafal kosa kata asing.
2.      Belajarlah beberapa bahasa asing atau bahasa yang belum di mengerti kita.
H.    Jenis Menyimak
Ada dua jenis menyimak yaitu :
1.      Menyimak Ekstensif
Kegiatan menyimak tidak perlu ada perhatian, ketentuan, dan ketelitian sehingga penyimak hanya memahami seluruh secara garis besarnya saja.
2.      Menyimak Intensif
Menyimak dengan penuh dengan perhatian, ketentuan, dan keteletian sehingga penyimak memahami secara mendalam. Adapun ciri-ciri menyimak intensif,
yaitu :
a.       Paham terhadap makna pembicaraan
b.      Konsentrasi mendengarkannya
c.       Memahami bahasa formal dan situasi formal
d.      Mampu mengungkapkan kembali yang telah di simak dan di pahami (lisan/tulisan)
Sedangkan jenis menyimak menurut H. G.Tarigan[8]:
1.      Menyimak Ekstensif
    Digunakan untuk memperkenalkan kembali bahan yang telah pernah dipelajari dalam suatu lingkungan baru dengan cara yang baru.
2.      Menyimak Intensif
    Menyimak Intensif lebih diarahkan pada kegiatan menyimak secraa lebih bebas dan lebih umum serta tidak perlu dibawah bimbingan langsung para guru.
3.      Menyimak Sosial
   a. Menyimak secara sopan santun dan dengan penuh perhatian percakapan atau konversasi dalam situasi-situasi sosial dengan suatu maksud.
b. Mengerti serta memahami peranan-peranan pembicara dan menyimak dalam proses komunikasi tersebut (Tarigan 1985 : 27)
4.       Menyimak Kritis
    Sejenis kegiatan menyimak, yang di dalam sudah terlihat kurangnya keaslian ataupun kehadiran prasangka serta ketidak telitian yang diamati.
5.      Menyimak Kreatif
    Menyimak kreatif berhubungan dengan kegiatan imajinatif yang menyenangkan.
6.      Menyimak Konsentratif
    Menyimak konsentratif sering disebut juga menyimak untuk menelaah sesuatu.
7.      Menyimak Penyelidikan
    Adalah menyimak intensif dengan maksud tujuan yang agak lebih sempit.
8.      Menyimak Interigatif
    Adalah sejenis menyimak intensif yang menuntut lebih banyak konsentrasi dan seleksi, pemusatan perhatian dan pemilihan, karena si penyimak harus mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
9.      Menyimak Pasif
    Adalah penyerapan suatu bahasa tanpa upaya sadar yang biasanya memadai uapaya-upaya kita pada saat belajar dengan teliti, belajar tergesa-gesa, menghafal luar kepala, berlatih, serta menguasai sesuatu bahasa.

3.     PERMASALAHAN DALAM BERBICARA
Moris dan Novia (2002) bahwa berbicara adalah alat komunikasi yang alami antar anggota masyarakat untuk mengungkapkan pikiran dan sebagai sebuah bentuk tingkah laku social[9].
Dalam belajar bahasa di perlukan berbicara, tetapi ada sebagaian orang yang sulit berbicara. Dan yang akan di bahas saat ini adalah apa yang menyebabkan sebagian orang itu sulit berbicara dan bagaimana solusi mengatasi permasalahannya, berikut adalah penjabaran masalah dan solusinya :
A.    Kepercayaan Diri
Kepercayaan diri dalam hal ini sangat di perlukan, karena banyak orang sulit belajar berbahasa tidak bisa berbicara di karenakan kurang percaya diri. Dan berikut ini adalah permasalahan yang menyebabkan kepercayaan diri menurun :
1.      Gemetaran, ini faktor yang sering di rasakan setiap orang.
2.      Kurang pengalaman.
3.      Belum biasa berbicara di depan banyak orang.
4.      Pemalu, sifat ini yang sering di rasakan setiap orang.
Dan berikut ini adalah solusi mengatasi permasalah di atas :
1.      Sebelum kita berbicara, kita harus meyakinkan diri sendiri bahwa kita bisa.
2.      Kita harus sering bergaul, misalnya mengikuti sebuah organisasi.
3.      Kita harus sering berlatih berbicara di cermin dahulu dan berdoa, kemudian memberikan motivasi pada diri kita bahwa kita melakukannya.
4.      Sering berkomunikasi, yakni dengan mengikuti organisasi.
5.      Mulailah setenang-tenangnya
6.      Pikirkanlah sesuatu yang positif[10].
B.     Pengetahuan
Banyak orang yang tidak bisa berbicara di karenakan kurang pengetahuan. Dan ini adalah permasalahan yang menyebabkan seseorang kurang pengetahuan, di antara nya :
1.      Kurang membaca, misalnya Koran, majalah, buku-buku ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya.
2.      Saat berbicara tidak menguasai materi yang akan di bicarakan.
3.      Dan kurang berinteraksi dengan masyarakat sekitar, sehingga berbicara dengan masyarakat sekitar sulit.
Dan solusinya adalah sebagai berikut :
1.      Harus banyak membaca.
2.      Saat ingin membicarakan sesuatu di forum diskusi harus menguasai materinya.
3.      Dan harus sering berinteraksi dengan masyarakat sekitar sehingga kita dapat berbicara tentang yang di bicarakan masyarakat sekitar.
4.      Mengumpulkan bahan.
5.      Menguasai materi pidato atau yang akan di bicarakan berdasarkan jalan pikiran yang logis[11].
C.    Penyampaian atau Cara Menyajikan
Saat berbicara juga tidak asal bicara, tapi bagaimana supaya yang di bicarakan itu menarik.Maka dalam hal ini di perlukan bagaimana penyampaian yang baik.
Dan berikut ini adalah permasalahan penyampain yang sering di hadapi setiap orang :
1.      Rasa percaya diri kurang, sehingga penyampaian kita kurang menarik.
2.      Bahasa lisan yang kurang baik, hal ini akan mengakibatkan penyampain kita kurang menarik.
3.      Pakaian yang kita kenakan harus sesuai denngan acara yang akan kita hadiri.
Berikut ini adalah solusinya permasalahan di atas :
1.      Kita harus percaya diri dalam menyampaikan sesuatu kepada seseorang, sehingga penyampaian kita menarik untuk di perhatikan.
2.      Bahasa lisan saat menyampaikan segala sesuaatu harus baik, sehingga orang mau mendengar pembicaraan kita.
3.      Pakaian yang kita kenakan harus sesuai dengan acara yang akan kita hadiri.
4.      Menggunakan intonasi dan eksentuasi yang tepat[12].
D.    Topik
Dalam membicarakan sesuatu topik sangat di perlukan, karena tanpa topik pembicaraan kita kurang di perhatikan oleh pendengar.
1.      Ketika ingin berbicara kita kehabisan topik pembicaraan.
2.      Saat kita menyampaikan topik para pendengar tidak merespon pembicaraan yang sedang kita bicarakan.
Pemecahan masalah dalam permasalahn topik adalah sebagai berikut :
1.      Saat menyampaikan topik kita tidak boleh kehabisan topik pembicaraan.
2.      Dalam menyampaikan topik kita harus memlih topik yang menarik sehingga para pendengar fokus pada pembicaraan kita.
3.      Kemudian saat menyampaikan topik harus menarik.
4.      Merumuskan ide-ide pokok yang akan di bicarakan[13].
E.     Penguasaan Materi
Dalam berbicara harus menguasai apa yang di bicarakan, namun ada beberapa hal yang membuat kita tidak menguasai materi, diantara nya :
1.      Saat berbicara kita kurang konsen, sehingga materi yang harusnya kita sudah kuasai hialng semua.
2.      Ketika ingin menguasai materi kita kurang memahami isi materi yang akan kita sampaikan.
3.      Kita malas mengahafal isi meteri yang akan di bicarakan.
Solusi dalam mengatasi permasalahan di atas :
1.      Saat berbicara kita harus konsen terhadap apa yang sedang kita bicarakan.
2.      Ketika ingin menguasai materi harus memahami terlebih dahulu apa yang akan di bicarakan.
3.      Jika kita ingin menguasai materi pembicaraan kita jangan malas mengahafal isi materi pembicaraan.
4.      Mengkaji materi secara kritis[14].
F.      Situasi dan Kondisi
Saat berbicara situasi dan kondisi kita harus baik agar pembicaraan kita dapat di simak dengan baik.
Ada beberapa permasalahan dalam situasi dan kondisi, di antara nya :
1.      Saat akan berbicara kita tidak menyesuaikan dengan situasi.
2.      Ketika ingin berbicara suatu materi usahakan kondisi kita sudah menguasai materi.
3.      Saat berbicara kondisi kita tidak sehat dan dalam kondisi lemas.
            Solusinya sebagai berikut :
4.      Usahakan saat berbicara harus menyesuaikan dengan situasi.
5.      Saat berbicara suatu materi usahakan situasi kita menguasai materi.
6.      Ketika berbicara kita harus sehat dan tidak lemas.
7.      Penghayatan terhadap suasana, audien yang akan di hadapi[15]
G.    Diksi atau Penguasaan Bahasa
Budyatna (2005:158) menjelaskan bahwa kata adalah lambang yang telah disepakati untuk menunjukkan suatu makna[16].
Diksi atau penguasaan kata sangat penting saat berbicara, namun biasanya seseorang mengalami beberapa permasalahan, yaitu :
1.      Diksi yang tidak sesuai dengan pengalaman audiens.
2.      Tidak menggunakan bahasa yang baik dan benar ketika berbicara di depan audiens.
Dari permasalaha di atas solusinya adalah sebagai berikut :
1.      Gunakan diksi yang mudah di pahami oleh audiens.
2.      Gunakan bahasa yang baik dan benar saat berbicara di depan audiens.
3.      Tutuplah pidato dengan kesan yang baik[17].
 
       4. PERMASALAHAN DALAM MENULIS
Menulis menurut McCrimmon dalam St. Y. Slamet (2008: 141) merupakan kegiatan menggali pikiran dan perasaan mengenai suatu subjek, memilih hal-hal yang akan ditulis, menentukan cara menuliskannya sehingga pembaca dapat memahaminya dengan mudah dan jelas[18].
Dalam belajar berbahasa menulis sangat di perlukan,namun ada  beberapa yang menjadi permasalahan saat menulis di antaranya :
A.    Tata Kalimat
Suhendar dan Pien (1992:265) menyebutkan kalimat sebagai (unsur) suatu ujaran selalu terdiri atas dua unsur, yakni unsure makna dan unsur struktur (bentuk)[19].
Banyak orang saat menulis menemukan masalah diantaranya :
1.      Tidak beraturan
2.      Tidak sesuai aturan kalimat
Solusinya adalah :
1.      Seringlah menulis dengan konsep yang beraturan.
2.      Ketika menulis sesuaikan aturan kalimat.
3.      Mengetahui tentang kaidah pembentukan kalimat bahasa Indonesia dan dapat menggunakannya dengan benar.
B.     Tidak Terbiasa
Ketika menulis banyak orang tidak terbiasa menulis sehingga sulit menyatakan yang ada dalam pikiran dalam bentuk tulisan, permaslahannya adalah :
1.      Tidak terbiasa menulis
2.      Pikiran dan keinginan pada ketika menulis tidak sejalan.
3.      Selalu memikirkan bagus tidaknya tulisan diri sendiri.
4.      Selalu memikirkan sulit tidaknya tulisan diri sendiri  dapat di mengerti orang lain.
Ada beberapa solusi yaitu :
1.      Biasakanlah menulis
2.      Usahakan pikiran dan ke inginan saat menulis harus sejalan
3.      Jangan memikirkan bagus tidaknya tulisan.
4.      Jangan memikirkan tulisan kita sulit di mengerti oleh orang lain. Usahakan kita tulis apa yang kita pikirkan dan kita inginkan.
C.    Tata Tulis
Saat menulis harus di tata dengan baik, namun ada berbagai permasalahan saat menata tulisan diantaranya :
1.      Mengabaikan tanda baca
2.      Tidak menguasai EYD
Solusinya yaitu :
1.      Jangan pernah mengabaikan tanda baca.
2.      Minimal kita harus mngetahui EYD terlebih dahulu.
3.      Mengetahui cara penulisan huruf, apakah itu harus di tulis dengan huruf besar atau huruf kecil.
4.      Mengetahui tentang bahasa indonesia dan dapat menggunakan ejaan bahasa Indonesia dengan benar[20].
D.    Motivasi
Dalam menulis motivasi sangat di perlukan. Ada beberapa permasalahan yang sering mengurangi motivasi kita di antaranya :
1.      Ketika menulis selalu memikirkan lelah
2.      Tidak fokus
3.      Malas
Solusinya :
1.      Pikirkanlah bahwa menulis itu menyenangkan.
2.      Fokus saat menulis
3.      Jadikan menulis adalah sebuah kebutuhan.
E.     Pengetahuan
pada saat menulis pengetahuan seseorang sangatlah penting karena dengan pengetahuan seseorang dapat memperluas isi tulisannya tapi, ada beberapa permasalahannya yaitu :
1.      Kurangnya wawasan bahasa ilmiah dan mengerti bahasa asing.
2.      Kurang membaca informasi tentang ilmiah
Solusinya :
1.      Banyak membaca karangan ilmiah dan bahasa asing
2.      Banyak membaca informasi tentang karangan ilmiah
F.     Kecepatan
Kecepatan saat menulis sangat di perlukan, namun ada beberapa yang mempengaruhi kecepatan saat menulis.Yaitu :
1.      Tidak terbiasa menulis
2.      Banyak peralatan yang mengganggu saat menulis
Solusinya adalah :
1.      Biaskanlah menulis
2.      Ketika menulis alat-alat yang sekiranya menggangu saat menulis lebih baik di singkirkan.
G.    Kurang Percaya Diri
Saat menulis ilmiah percaya diri sangat dibutuhkan sekali.Dan ada beberapa yang mengurangi rasa percaya diri saat menulis.Yaitu :
1.      Selalu memikirkan apakah tulisan sendiri mudah di mengerti oleh orang lain.
2.      Tidak biasa menulis dengan tata kalimat yang benar.
Solusinya yaitu :
1.      Jangan memikirkan apakah tulisan kita dapat dimengerti orang.
2.      Biasakan menulis dengan tata kalimat yang benar.
H.    Menentukan Tema
Sebelum menulis sebuah karangan ilmiah harus menentukan tema terlebih dahulu. Ada beberapa permaslahan saat menentukan tema yaitu :
1.      Bingung menentukan tema yang menarik
2.      Tidak fokus terhadap satu tema
3.      Tidak membuat kerangka karangan tema
Solusinya yaitu :
1.      Jangan bingung ketika menentukan tema
2.      Harus fokus dengan satu tema
3.      Buatlah terlebih dahulu kerangka karangan tema.



PENUTUP
A.   Simpulan
Pertama, membaca menurut Pawit M. Yusuf dalam kegiatan seminarnya tentang Indeks Baca di Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran, membaca adalah berfikir. Ada beberapa permasalahan membaca dan ketika kita menjumpai kemudian cara mengatasinya bisa dari diri sendiri atau mempraktikkan apa yang di katakan para ahli dan teori dari beberapa buku. Contohnya ketika kurang memahami isi dari sebuah bacaan. kita harus berkonsentrasi, itu menurut pemikiran sendiri. Sedangkan menurut teori di buku jadikan baca sebuah kesenangan.
Kedua, menyimak menurut Djago Tarigan (1986) menyimak dapat dikatakan mencakup mendengar, mendengarkan dan disertai usaha pemahaman. Pada peristiwa menyimak ada unsur kesengajaan, direncanakan dan disertai dengan penuh perhatian dan minat. Pada aspek menyimak kita juga menemukan beberapa permasalahan dan solusi mengatasinya seperti saat mengatasi permasalahan menyimak, yaitu menurut para ahli atau pemikiran sendiri, dan teori dari beberapa buku. Contohnya ketika kita menghadapi kesulitan berkonsentrasi saat menyimak menurut Herry Guntur Tarigan yaitu “Berilah otak dan telinga kesempatan menyimak banyak-banyak”.
Ketiga, berbicara menurut Morisdan Novia (2002) bahwa berbicara adalah alat komunikasi yang alami antaranggota masyarakat untuk mengungkapkan pikiran dan sebagai sebuah bentuk tingkah laku social. Pada aspek ini kita juga menjumpai beberapa permasalahan seperti pada aspek membaca dan menyimak. Solusi  mengatasinya sama, contohnya ketika mengatasi rasa kurang percaya diri saat berbicara menurut Drs. Ir. Kosasih M.Pd yaitu “mulailah setenang-tenangnya dan pikirkanlah sesuatu yang positif”.
Keempat, menulis menurut Mc Crimmon dalam St. Y. Slamet (2008: 141) merupakan kegiatan menggali pikiran dan perasaan mengenai suatu subjek, memilih hal-hal yang akan ditulis, menentukan cara menuliskannya sehingga pembaca dapat memahaminya dengan mudah dan jelas. Ini adalah aspek yang terakhir yang harus di kuasai ketika belajar berbahasa dan pada aspek ini kita juga akan menjumpai beberapa permasalahan seperti aspek-aspek sebelumnya, kemudian untuk mengatasi permasalahannya yaitu seperti aspe-aspek sebelumnya. Contohnya ketika kita kesulitan saat menulis tata tulis menurut Drs.M.E. Suhendar dan PienSupinah M.Pd dalam bukunya MKDU Bahasa Indonesia (kebahasaan) yaitu mengetahuitentangbahasaindonesiadandapatmenggunakanejaanbahasa Indonesia denganbenar.



[2]Henry Guntur Tarigan. Membaca sebagai suatu ketrampilan berbahasa. Hal 42
[3]http://duniabaca.com/definisipengertian-membaca
[4]Hery Guntur Tarigan. Menyimak suatu ketrampilan berbahasa. Hal 22
[5]httpscribd.com/doc/77617067Pengertian-Menyimak-Menurut-Para-Pakar
[6]Henry Guntur Tarigan. Menyimak sebagai suatu ketrampilan berbahasa. Hal 42
[7]http://buyungchem.wordpress.com/meningkatkan-kemampuan-menyimak-siswa-kelas-vi-melalui-penggunaan-media-audio-tape-recorder
[9]://repository.upi.edu/operator/upload/t_pd_0704883_chapter2.pdf
[10]Kosasih. 1700 bank soal Bimbingan Pemantapan Bahasa Indonesia. Hal 29
[11]lbd. Hal 28
[12]Kosasih. 1700 bank soal Bimbingan Pemantapan Bahasa Indonesia.  Hal 29
[13]lbd. Hal 28
[14]lbd. Hal 29
[15]Kosasih. 1700 bank soal Bimbingan Pemantapan Bahasa Indonesia. Hal 29
[16] Muhammad Budyatna. Jurnalistik Teori dan Praktik.
[17]lbd. Hal 28
[19] M.E. Suhendar dan Pien Supinah  MKDU Bahasa Indonesia (kebahasaan).1992
[20] M.E. Suhendar dan Pien Supinah  MKDU Bahasa Indonesia (kebahasaan).1992