KETRAMPILAN BERBAHASA INDONESIA
Makalah
Di Ajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mandiri
Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen :Indrya
Mulyaningsih, M.Pd
Ahmad Abdul Rochim
14121110029
PRODI PAI B
Fakultas Tarbiyah / Semester I
KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2012 / 1433 H
PEMBAHASAN
1. PERMASALAHAN DALAM MEMBACA
Menurut Pawit M. Yusuf dalam kegiatan seminarnya tentang Indeks Baca
di Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas
Padjajaran, membaca adalah berfikir[1].
Saat membaca kita sering mengalami permasalahan, di
antaranya dalam memahami bacaan dan masih ada beberapa faktor lainnya.
Ketika ada permasalahan pasti ada solusinya, Dan di
bawah ini adalah beberapa solusi dan teori dalam memecahkan permasalahan saat
membaca cepat.A.
Pemahaman
Masalah saat membaca cepat yang sering di keluhkan adalah memahami
sebuah isi bacaan dengan cepat, ada beberapa faktor yang membuat sulitnya
memahami isi bacaan dalam membaca cepat, diantaranya:
1.
Kurangnya penguasaan kosa kata
2.
Posisi saat membaca tidak
nyaman
3.
Kondisi kita pada saat membaca
kurang baik/ sedang sakit
4.
Kuranngnya konsentrasi
Adapun solusi
supaya memahami isi bacaan dalam membaca cepat antara lain :
1.
Harus menguasai kosa kata,
karena penguasaan kosa kata sangat penting saat
memahami isi sebuah bacaan.
2.
Saat membaca di usahakan kita
dalam keadaan nyaman, sehingga tidak cepat lelah saat membaca.
3.
Kondisi badan dalam keadaan
sehat.
4.
Konsentrasi dan fokus saat
membaca, program pengajaran membaca
perorangan menganut suatu falsafah yang mengatakan “you learn to read by
reading” atau “anda belajar membaca dengan (jalan) membaca” (Barbe and Abbott
1975 : 26)[2].
B.
Penguasaan Kosa Kata
Penguasaan kosa kata sangat penting sekali dalam membaca, karena
seandainya kita kurang menguasai kosa kata, kita juga kurang mamahimi dalam
memahami sebuah isi bacaan. Masalah yang sering kita hadapi dalam penguasaan
kosa kata diantaranya :
1. Kurangnya mengetahui arti dari
kata-kata bahasa asing atau daerah yang sering kita temukan pada saat membaca
sebuah bacaan.
Adapun solusinya adalah :
1.
Sering membaca kamus bahasa
asing dan daerah, sehingga kita mudah dalam memahami isi sebuah bacaan.
C.
Motivasi
Motivasi dalam membaca
sangat di perlukan agar kita dapat memahami isi sebuah bacaan, ada beberapa
yang membuat motivasi membaca kita rendah diantaranya :
1.
Kita berfikir bahwa membaca
kegiatan yang membosankan.
2.
Kita juga berfikir bahwa
membaca membuat kita mengantuk.
Untuk meningkatkan motivasi dalam membaca kita harus
mempunyai fikiran sebagai berikut :
1.
Dengan membaca kita dapat
menjelajahi dunia tanpa harus beranjak pergi dari tempat duduk.
2.
Jadikanlah membaca adalah
sebuah kebutuhan, karena dengan berprinsip seperti itu pasti kita tidak
mengantuk lagi karena membaca sudah menjadi sebuah kebutuhan.
D.
Menentukan Ide Pokok
Kesulitan pembaca dalam menetukan ide pokok antara
lain :
1.
Saat membaca tidak di
kelompokkan, caranya dengan membaca perparagraf terlebih dahulu.
2.
Ketika membaca tidak fokus pada
bacaan
3.
Dan ketika membaca per
paragraf, hampir semua kalimat dari awal kalimat hingga akhir kalimat di baca.
Ada beberapa solusi dalam mengatasi
permasalahan menentukan ide pokok yaitu:
1.
Ketika membaca di kelompokkan
per paaragraf
2.
Saat membaca harus fokus pada
bacaan yang sedang di baca
3.
Saat membaca per paragraf,
bacalah pada kalimat pertama atau kalimat terakhir pada paragraf, kerena ide
pokok biasa berada di awal atau di akhir paragraf.
E.
Kondisi
Ada beberapa
kondisi yang mempersulit dalam membaca yaitu :
1.
Pada saat membaca lingkungan
ramai sehingga mengganggu konsentrasi.
2.
Kondisi badan yang sedang tidak
sehat, juga bisa mengganggu dalam membaca.
Di antara solusi mengatasinya antara lain :
1.
Cari tempat yang sekiranya
nyaman untuk membaca.
2.
Pada saat membaca di usahakan
kondisi tubuh dalam keadaan sehat sehingga dapat konsentrasi penuh.
F.
Posisi
Permasalahan posisi saat membaca
1.
Posisi saat membaca sambil
tiduran.
2.
Posisi duduk yang salah ketika
membaca
Solusinya adalah
1.
Saat membaca posisi tidak boleh
sambil tiduran, karna akan merusak mata.
2.
Posis duduk harus benar,
sehingga tidak membuat kita cepat lelah.
G.
Gerak Bibir atau Vocalisasi
Pengaruh gerak bibir saat membaca :
1.
Vokalisasi saat membaca dapat
mengurangi konsentrasi saat membaca.
2.
Gerak bibir berpengaruh besar
saat membaca cepat, karena akan merendahkan kecepatan saat membaca cepat.
Solusi mengatasinya sebagai berikut :
1.
Utamakan saat membaca tidak
dengan bersuara, sehingga kita dapat berkonsentrasi.
2.
Saat membaca cepat janganlah
dengan gerak bibir, namun di dalam hati.
3.
Menurut Sutrisno, jangan
menggerakkan bibir sewaktu membaca, sekalipun tidak mengeluarkan suara, sama
lambatnya dengan membaca bersama. Kecepatan membaca bersuara ataupun dengan
gerakan bibir hanya seperempat dari kecepatan membaca diam[3].
H.
Rendahnya Kecepatan Membaca
Beberapa hal yang mempengaruhi rendahnya kecepatan saat membaca :
1.
Ketika membaca cepat dengan
cara vokalisasi.
2.
Kurangnya motivasi saat membaca
cepat, sehingga membuat kita kurang bersemangat saat membaca cepat.
Solusi mengatasinya adalah :
1.
Saat membaca cepat jangan
dengan menggunakan vokalisasi, namun dengan membaca di dalam hati
2.
Dalam membaca cepat kita harus
memiliki motivasi yang sekiranya membuat kita bersemangat membaca.
3.
Membaca demi
kesenangan.
4.
Membaca
secara serius dan tidak akan kehilangan suatu hal[4].
2. PERMASALAHAN DALAM MENYIMAK
Djago Tarigan (1986) menyimak
dapat dikatakan mencakup mendengar, mendengarkan dan disertai
usaha pemahaman.Pada peristiwa menyimak ada unsur kesengajaan, direncanakan
dan disertai dengan penuh perhatian dan minat[5].
Permasalahan juga bukan hanya pada membaca saja, namun
pada menyimak juga di temukan beberapa permasalahan.
Permasalahan dalam menyimak juga ada solusi dan teori
memecahkan masalahnya diantara lain :
A.
Konsentrasi
Menyimak juga di perlukan konsentrasi, bukan konsen pada saat
membaca saja. Dan dalam menyimak juga di temukan beberapa kendala yang membuat
kita tidak konsentrasi pada saat menyimak, diantara nya :
1.
Situasi dan kondisi lingkungan
yang tidak memungkinkan kita bisa berkonsentrasi saat menyimak.
2.
Penyampaian pembicara yang
kurang jelas.
3.
Penyimak terlambat saat
menyimak.
4.
Keterbatasan kosa kata
penyimak, sehingga mengurangi pemahaman saat menyimak.
Solusi mengatasi permasalahan diatas, yaitu dengnan
cara
1.
Fokus pada pembicara.
2.
Motivasi kita dalam menyimak,
sehingga masalah apapun bisa di hadapi.
3.
Kita harus banyak menyimak kosa
kata asing.
4.
Tenang dan
santai.
5.
Berilah otak
dan telinga kesempatan menyimak banyak-banyak[6].
B.
Pendengaran
Masalah dalam pendengaran, yaitu :
1.
Pendengaran kurang baik, kerena
pembicara sangat jauh/bersuara pelan.
2.
Dan pendengaran terganggu
karena ada masalah dengan telinga penyimak.
Solusinya adalah :
1.
Ketika pembicara jauh, di
haruskan kita mendekat kepada pembicara.
2.
Ketika pendengaran terganggu di
haruskan berobat ke dokter.
3.
Mengunakan alat-alat bantu,
seperti mik, alat peraga, dan sebagainya
4.
Memulai dan mengakhiri
pembicaraan dengan jelas (Sutari dkk, 1998: 27)[7].
C.
Pemahaman
Saat menyimak di butuhkan juga pemahaman supaya tidak simpang siur
dengan yang di katakan oleh pembicara, berikut masalah menyimak yang
mengakibatkan kita tidak bisa /kurang memahami yang di katakan pembicara :
1.
Tidak mendengarkan dengan baik
.
2.
Saat menyimak tidak mencatat.
3.
Kemudian tidak membuat rangkumanapa
yang sudah di katakan pembicara.
Dan ini beberapa solusinya :
1.
Mendengarkan kata-kata yang di
katakana pembicara dengan baik.
2.
Ketika menyimak harus mencatat
3.
Dan dalam menyimak harus
membuat rangkuman.
D. Daya Ingat
Kemampuan daya ingat seseorang berbeda-beda. Dan ada
beberapa yang beberapa masalah dalam mengingat apa yang di katakana pembicara :
1.
Saat menyimak tidak ada
motivasi untuk menyimak apa yang di katakan pembicara.
2.
Tidak membuat rangkuman saat
menyimak.
Solusinya sebagai berikut :
1.
Saat menyimak terlebih dahulu
harus ada motivasi untuk mendengarkan perkataan pembicara atau pembaca.
2.
Saat menyimak harus membuat
rangkuman, ketika lupa bisa melihat catatan rangkuman, sehingga mudah mengingat
kembali apa yang di katakan. Pembicara atau apa yang di baca oleh pembaca.
E.
Motivasi
Motivasi saat menyimak sangat di perlukan, karena dengan motivasi
kita dapat memahami isi dari apa yang di katakana pembicara atau pembaca. Dan
ada beberapa yang mengurangi motivasi kita untuk menyimak apa yang di katakana
pembicara atau pembaca :
1.
Tidak biasa mendengarkan
berbagai info.
2.
Tidak konsentrasi saat
menyimak.
3.
Situasi dan kondisi saat
menyimak tidak mendukung.
4.
Tidak mengerti kosa kata yang
di katakan pembaca atau pembicara.
Solusinya supaya motivasi kita saat menyimak tidak
menurun adalah sebagai berikut :
1.
Kita harus biasa mendengarkan
info,sehingga kita sudah terbiasa menyimak.
2.
Ketika menyimak harus berusaha
konsentrasi, karena ketika konsentrasi hilang motivasi kita untuk menyimak pun
hlang.
3.
Situasi dan kondisi harus
nyaman, sehngga motivasi pada saat meyimak tidak menurun
4.
Membiasakan mencari tahu kosa
kata yang belum kita mengerti, agar ketika pembicara atau pembaca kita dapat
mengerti dan tidak membuat motivasi menyimak tidak menurun.
F. Situasi dan Kondisi
Situasi dan kondisi sangat mempengaruhi dalam menyimak.Dan ini
beberapa situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan untuk menyimak.
1.
Intensitas cahaya kurang.
2.
Ketenangan ruangan kurang.
3.
Ruangan sempit.
4.
Pembicara jauh atau nada suara
pembicara kecil, tapi tidak menggunakan alat pendukung supaya suara pembicara
dapat di dengar dengan baik oleh penyimak.
5.
Waktu tidak di sesuaikan dengan
situasi untuk menyimak.
6.
Kondisi kita pada saat menyimak
sedang tidak sehat.
Agar kita dapat menyimak dengan baik, ada beberapa
yang membuat situasi dan kondisi pada saat menyimak menjadi nyaman, yaitu :
1.
Baiknya intensitas cahaya.
2.
Ruangan yang tidak ramai.
3.
Ruangan yang luas.
4.
Pembicara atau pembaca
menggunakan alat pendukung yang membuat suara pembicara terdengar di seluruh
ruangan.
5.
Waktu yang sesuai untuk
menyimak, misal menyimak baiknya di pagi hari karena pada saat itu pikiran kita
masih tenang.
6.
Kondisi tubuh kita saat
menyimak dalam keadaan sehat wal’afiat.
G.
Bahasa atau Kosa Kata
Kosa kata yang baru kita dengar sangat mempengaruhi kita dalam
memahami menyimak sebuah pembicaraan.
Berikut adalah beberapa permasalahan saat menyimak pembicaraan orang
:
1.
Kita kurang menghafal kosa kata
asing.
2.
Tidak belajar bahasa asing.
Solusinya adalah :
1.
Harus banyak-banyak mengahafal
kosa kata asing.
2.
Belajarlah beberapa bahasa
asing atau bahasa yang belum di mengerti kita.
H.
Jenis Menyimak
Ada dua jenis menyimak yaitu :
1.
Menyimak
Ekstensif
Kegiatan menyimak tidak
perlu ada perhatian, ketentuan, dan ketelitian sehingga penyimak hanya memahami
seluruh secara garis besarnya saja.
2.
Menyimak
Intensif
Menyimak dengan penuh
dengan perhatian, ketentuan, dan keteletian sehingga penyimak memahami secara
mendalam. Adapun ciri-ciri menyimak intensif,
yaitu :
a.
Paham
terhadap makna pembicaraan
b.
Konsentrasi
mendengarkannya
c.
Memahami
bahasa formal dan situasi formal
d.
Mampu
mengungkapkan kembali yang telah di simak dan di pahami (lisan/tulisan)
Sedangkan jenis menyimak menurut H.
G.Tarigan[8]:
1.
Menyimak Ekstensif
Digunakan untuk memperkenalkan kembali bahan yang telah pernah dipelajari dalam suatu lingkungan baru dengan cara yang baru.
Digunakan untuk memperkenalkan kembali bahan yang telah pernah dipelajari dalam suatu lingkungan baru dengan cara yang baru.
2.
Menyimak Intensif
Menyimak Intensif lebih diarahkan pada kegiatan menyimak secraa lebih bebas dan lebih umum serta tidak perlu dibawah bimbingan langsung para guru.
Menyimak Intensif lebih diarahkan pada kegiatan menyimak secraa lebih bebas dan lebih umum serta tidak perlu dibawah bimbingan langsung para guru.
3.
Menyimak Sosial
a. Menyimak secara sopan santun dan dengan penuh perhatian percakapan atau konversasi dalam situasi-situasi sosial dengan suatu maksud.
b. Mengerti serta memahami peranan-peranan pembicara dan menyimak dalam proses komunikasi tersebut (Tarigan 1985 : 27)
a. Menyimak secara sopan santun dan dengan penuh perhatian percakapan atau konversasi dalam situasi-situasi sosial dengan suatu maksud.
b. Mengerti serta memahami peranan-peranan pembicara dan menyimak dalam proses komunikasi tersebut (Tarigan 1985 : 27)
4.
Menyimak Kritis
Sejenis kegiatan menyimak, yang di dalam sudah terlihat kurangnya keaslian ataupun kehadiran prasangka serta ketidak telitian yang diamati.
Sejenis kegiatan menyimak, yang di dalam sudah terlihat kurangnya keaslian ataupun kehadiran prasangka serta ketidak telitian yang diamati.
5.
Menyimak Kreatif
Menyimak kreatif berhubungan dengan kegiatan imajinatif yang menyenangkan.
Menyimak kreatif berhubungan dengan kegiatan imajinatif yang menyenangkan.
6.
Menyimak Konsentratif
Menyimak konsentratif sering disebut juga menyimak untuk menelaah sesuatu.
Menyimak konsentratif sering disebut juga menyimak untuk menelaah sesuatu.
7.
Menyimak Penyelidikan
Adalah menyimak intensif dengan maksud tujuan yang agak lebih sempit.
Adalah menyimak intensif dengan maksud tujuan yang agak lebih sempit.
8.
Menyimak Interigatif
Adalah sejenis menyimak intensif yang menuntut lebih banyak konsentrasi dan seleksi, pemusatan perhatian dan pemilihan, karena si penyimak harus mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
Adalah sejenis menyimak intensif yang menuntut lebih banyak konsentrasi dan seleksi, pemusatan perhatian dan pemilihan, karena si penyimak harus mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
9.
Menyimak Pasif
Adalah penyerapan suatu bahasa tanpa upaya sadar yang biasanya memadai uapaya-upaya kita pada saat belajar dengan teliti, belajar tergesa-gesa, menghafal luar kepala, berlatih, serta menguasai sesuatu bahasa.
Adalah penyerapan suatu bahasa tanpa upaya sadar yang biasanya memadai uapaya-upaya kita pada saat belajar dengan teliti, belajar tergesa-gesa, menghafal luar kepala, berlatih, serta menguasai sesuatu bahasa.
3. PERMASALAHAN DALAM BERBICARA
Moris dan Novia
(2002) bahwa berbicara adalah alat komunikasi yang alami antar anggota
masyarakat untuk mengungkapkan pikiran dan sebagai sebuah bentuk tingkah laku
social[9].
Dalam belajar
bahasa di perlukan berbicara, tetapi ada sebagaian orang yang sulit berbicara.
Dan yang akan di bahas saat ini adalah apa yang menyebabkan sebagian orang itu
sulit berbicara dan bagaimana solusi mengatasi permasalahannya, berikut adalah
penjabaran masalah dan solusinya :
A.
Kepercayaan Diri
Kepercayaan diri dalam hal ini sangat di perlukan, karena banyak
orang sulit belajar berbahasa tidak bisa berbicara di karenakan kurang percaya
diri. Dan berikut ini adalah permasalahan yang menyebabkan kepercayaan diri
menurun :
1.
Gemetaran, ini faktor yang
sering di rasakan setiap orang.
2.
Kurang pengalaman.
3.
Belum biasa berbicara di depan
banyak orang.
4.
Pemalu, sifat ini yang sering
di rasakan setiap orang.
Dan berikut ini adalah solusi mengatasi permasalah di atas :
1.
Sebelum kita berbicara, kita
harus meyakinkan diri sendiri bahwa kita bisa.
2.
Kita harus sering bergaul, misalnya
mengikuti sebuah organisasi.
3.
Kita harus sering berlatih
berbicara di cermin dahulu dan berdoa, kemudian memberikan motivasi pada diri
kita bahwa kita melakukannya.
4.
Sering berkomunikasi, yakni
dengan mengikuti organisasi.
5.
Mulailah
setenang-tenangnya
6.
Pikirkanlah
sesuatu yang positif[10].
B.
Pengetahuan
Banyak orang yang tidak bisa berbicara di
karenakan kurang pengetahuan. Dan ini adalah permasalahan yang menyebabkan
seseorang kurang pengetahuan, di antara nya :
1.
Kurang membaca, misalnya Koran,
majalah, buku-buku ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya.
2.
Saat berbicara tidak menguasai
materi yang akan di bicarakan.
3.
Dan kurang berinteraksi dengan
masyarakat sekitar, sehingga berbicara dengan masyarakat sekitar sulit.
Dan solusinya adalah sebagai berikut :
1.
Harus banyak membaca.
2.
Saat ingin membicarakan sesuatu
di forum diskusi harus menguasai materinya.
3.
Dan harus sering berinteraksi
dengan masyarakat sekitar sehingga kita dapat berbicara tentang yang di
bicarakan masyarakat sekitar.
4.
Mengumpulkan
bahan.
5.
Menguasai materi
pidato atau yang akan di bicarakan berdasarkan jalan pikiran yang logis[11].
C.
Penyampaian atau Cara Menyajikan
Saat berbicara juga tidak asal bicara,
tapi bagaimana supaya yang di bicarakan itu menarik.Maka dalam hal ini di
perlukan bagaimana penyampaian yang baik.
Dan berikut ini adalah permasalahan
penyampain yang sering di hadapi setiap orang :
1.
Rasa percaya diri kurang,
sehingga penyampaian kita kurang menarik.
2.
Bahasa lisan yang kurang baik,
hal ini akan mengakibatkan penyampain kita kurang menarik.
3.
Pakaian yang kita kenakan harus
sesuai denngan acara yang akan kita hadiri.
Berikut ini adalah solusinya permasalahan di atas :
1.
Kita harus percaya diri dalam
menyampaikan sesuatu kepada seseorang, sehingga penyampaian kita menarik untuk
di perhatikan.
2.
Bahasa lisan saat menyampaikan
segala sesuaatu harus baik, sehingga orang mau mendengar pembicaraan kita.
3.
Pakaian yang kita kenakan harus
sesuai dengan acara yang akan kita hadiri.
4.
Menggunakan
intonasi dan eksentuasi yang tepat[12].
D.
Topik
Dalam
membicarakan sesuatu topik sangat di perlukan, karena tanpa topik pembicaraan
kita kurang di perhatikan oleh pendengar.
1.
Ketika ingin berbicara kita
kehabisan topik pembicaraan.
2.
Saat kita menyampaikan topik
para pendengar tidak merespon pembicaraan yang sedang kita bicarakan.
Pemecahan masalah dalam permasalahn topik adalah sebagai berikut :
1.
Saat menyampaikan topik kita
tidak boleh kehabisan topik pembicaraan.
2.
Dalam menyampaikan topik kita
harus memlih topik yang menarik sehingga para pendengar fokus pada pembicaraan
kita.
3.
Kemudian saat menyampaikan
topik harus menarik.
4.
Merumuskan
ide-ide pokok yang akan di bicarakan[13].
E.
Penguasaan Materi
Dalam
berbicara harus menguasai apa yang di bicarakan, namun ada beberapa hal yang
membuat kita tidak menguasai materi, diantara nya :
1.
Saat berbicara kita kurang
konsen, sehingga materi yang harusnya kita sudah kuasai hialng semua.
2.
Ketika ingin menguasai materi
kita kurang memahami isi materi yang akan kita sampaikan.
3.
Kita malas mengahafal isi
meteri yang akan di bicarakan.
Solusi dalam mengatasi permasalahan di atas :
1.
Saat berbicara kita harus
konsen terhadap apa yang sedang kita bicarakan.
2.
Ketika ingin menguasai materi
harus memahami terlebih dahulu apa yang akan di bicarakan.
3.
Jika kita ingin menguasai
materi pembicaraan kita jangan malas mengahafal isi materi pembicaraan.
4.
Mengkaji
materi secara kritis[14].
F.
Situasi dan Kondisi
Saat
berbicara situasi dan kondisi kita harus baik agar pembicaraan kita dapat di
simak dengan baik.
Ada
beberapa permasalahan dalam situasi dan kondisi, di antara nya :
1.
Saat akan berbicara kita tidak
menyesuaikan dengan situasi.
2.
Ketika ingin berbicara suatu
materi usahakan kondisi kita sudah menguasai materi.
3.
Saat berbicara kondisi kita
tidak sehat dan dalam kondisi lemas.
Solusinya sebagai berikut :
4.
Usahakan saat berbicara harus
menyesuaikan dengan situasi.
5.
Saat berbicara suatu materi usahakan situasi kita
menguasai materi.
6.
Ketika berbicara kita harus
sehat dan tidak lemas.
7.
Penghayatan
terhadap suasana, audien yang akan di hadapi[15]
G.
Diksi atau Penguasaan Bahasa
Budyatna (2005:158)
menjelaskan bahwa kata adalah lambang yang telah disepakati untuk menunjukkan
suatu makna[16].
Diksi atau penguasaan kata sangat penting
saat berbicara, namun biasanya seseorang mengalami beberapa permasalahan, yaitu
:
1.
Diksi yang tidak sesuai dengan
pengalaman audiens.
2.
Tidak menggunakan bahasa yang
baik dan benar ketika berbicara di depan audiens.
Dari permasalaha di atas solusinya adalah sebagai berikut :
1.
Gunakan diksi yang mudah di
pahami oleh audiens.
2.
Gunakan bahasa yang baik dan
benar saat berbicara di depan audiens.
3.
Tutuplah
pidato dengan kesan yang baik[17].
4. PERMASALAHAN DALAM MENULIS
Menulis menurut McCrimmon dalam St. Y. Slamet (2008:
141) merupakan kegiatan menggali pikiran dan perasaan mengenai suatu subjek,
memilih hal-hal yang akan ditulis, menentukan cara menuliskannya sehingga
pembaca dapat memahaminya dengan mudah dan jelas[18].
Dalam
belajar berbahasa menulis sangat di perlukan,namun ada beberapa yang menjadi permasalahan saat
menulis di antaranya :
A.
Tata Kalimat
Suhendar dan
Pien (1992:265) menyebutkan kalimat sebagai (unsur) suatu ujaran selalu terdiri
atas dua unsur, yakni unsure makna dan unsur struktur (bentuk)[19].
Banyak orang saat menulis menemukan masalah diantaranya :
1.
Tidak beraturan
2.
Tidak sesuai aturan kalimat
Solusinya adalah :
1.
Seringlah menulis dengan konsep yang beraturan.
2.
Ketika menulis sesuaikan aturan kalimat.
3.
Mengetahui tentang kaidah pembentukan kalimat bahasa
Indonesia dan dapat menggunakannya dengan benar.
B.
Tidak Terbiasa
Ketika
menulis banyak orang tidak terbiasa menulis sehingga sulit menyatakan yang ada
dalam pikiran dalam bentuk tulisan, permaslahannya adalah :
1.
Tidak terbiasa menulis
2.
Pikiran dan keinginan pada ketika menulis tidak sejalan.
3.
Selalu memikirkan bagus tidaknya tulisan diri sendiri.
4.
Selalu memikirkan sulit tidaknya tulisan diri sendiri dapat di mengerti orang lain.
Ada beberapa solusi
yaitu :
1.
Biasakanlah menulis
2.
Usahakan pikiran dan ke inginan saat menulis harus sejalan
3.
Jangan memikirkan bagus tidaknya tulisan.
4.
Jangan memikirkan tulisan kita sulit di mengerti oleh orang
lain. Usahakan kita tulis apa yang kita pikirkan dan kita inginkan.
C.
Tata Tulis
Saat menulis harus di tata dengan baik, namun ada berbagai
permasalahan saat menata tulisan diantaranya :
1.
Mengabaikan tanda baca
2.
Tidak menguasai EYD
Solusinya yaitu :
1.
Jangan pernah mengabaikan tanda baca.
2.
Minimal kita harus mngetahui EYD terlebih dahulu.
3.
Mengetahui cara penulisan huruf, apakah itu harus di tulis
dengan huruf besar atau huruf kecil.
4.
Mengetahui tentang bahasa indonesia dan dapat menggunakan
ejaan bahasa Indonesia dengan benar[20].
D.
Motivasi
Dalam menulis motivasi sangat di perlukan. Ada beberapa
permasalahan yang sering mengurangi motivasi kita di antaranya :
1.
Ketika menulis selalu memikirkan lelah
2.
Tidak fokus
3.
Malas
Solusinya :
1.
Pikirkanlah bahwa menulis itu menyenangkan.
2.
Fokus saat menulis
3.
Jadikan menulis adalah sebuah kebutuhan.
E.
Pengetahuan
pada saat menulis pengetahuan seseorang sangatlah penting
karena dengan pengetahuan seseorang dapat memperluas isi tulisannya tapi, ada
beberapa permasalahannya yaitu :
1.
Kurangnya wawasan bahasa ilmiah dan mengerti bahasa asing.
2.
Kurang membaca informasi tentang ilmiah
Solusinya :
1.
Banyak membaca karangan ilmiah dan bahasa asing
2.
Banyak membaca informasi tentang karangan ilmiah
F.
Kecepatan
Kecepatan saat menulis sangat di perlukan, namun ada
beberapa yang mempengaruhi kecepatan saat menulis.Yaitu :
1.
Tidak terbiasa menulis
2.
Banyak peralatan yang mengganggu saat menulis
Solusinya adalah :
1.
Biaskanlah menulis
2.
Ketika menulis alat-alat yang sekiranya menggangu saat
menulis lebih baik di singkirkan.
G.
Kurang Percaya Diri
Saat menulis ilmiah percaya diri sangat dibutuhkan sekali.Dan
ada beberapa yang mengurangi rasa percaya diri saat menulis.Yaitu :
1.
Selalu memikirkan apakah tulisan sendiri mudah di mengerti
oleh orang lain.
2.
Tidak biasa menulis dengan tata kalimat yang benar.
Solusinya yaitu :
1.
Jangan memikirkan apakah tulisan kita dapat dimengerti
orang.
2.
Biasakan menulis dengan tata kalimat yang benar.
H.
Menentukan Tema
Sebelum menulis sebuah karangan ilmiah harus menentukan tema
terlebih dahulu. Ada beberapa permaslahan saat menentukan tema yaitu :
1.
Bingung menentukan tema yang menarik
2.
Tidak fokus terhadap satu tema
3.
Tidak membuat kerangka karangan tema
Solusinya yaitu :
1.
Jangan bingung ketika menentukan tema
2.
Harus fokus dengan satu tema
3.
Buatlah terlebih dahulu kerangka karangan tema.
PENUTUP
A. Simpulan
Pertama, membaca menurut Pawit M. Yusuf
dalam kegiatan seminarnya tentang Indeks Baca di Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran,
membaca adalah berfikir. Ada beberapa
permasalahan membaca dan ketika kita menjumpai kemudian cara mengatasinya bisa
dari diri sendiri atau mempraktikkan apa yang di katakan para ahli dan teori
dari beberapa buku. Contohnya ketika kurang memahami isi dari sebuah bacaan.
kita harus berkonsentrasi, itu menurut pemikiran sendiri. Sedangkan menurut
teori di buku jadikan baca sebuah kesenangan.
Kedua, menyimak menurut Djago Tarigan (1986) menyimak dapat dikatakan mencakup mendengar, mendengarkan dan disertai usaha pemahaman. Pada peristiwa menyimak ada unsur kesengajaan, direncanakan dan disertai dengan penuh perhatian dan minat. Pada aspek menyimak kita juga menemukan beberapa permasalahan dan solusi
mengatasinya seperti saat mengatasi permasalahan menyimak, yaitu menurut para
ahli atau pemikiran sendiri, dan teori dari beberapa buku. Contohnya ketika
kita menghadapi kesulitan berkonsentrasi saat menyimak menurut Herry Guntur
Tarigan yaitu “Berilah otak dan
telinga kesempatan menyimak banyak-banyak”.
Ketiga, berbicara menurut Morisdan Novia (2002)
bahwa berbicara adalah alat komunikasi yang alami antaranggota masyarakat untuk mengungkapkan pikiran dan sebagai sebuah bentuk tingkah laku social. Pada aspek ini kita juga menjumpai beberapa
permasalahan seperti pada aspek membaca dan menyimak. Solusi mengatasinya sama, contohnya ketika mengatasi
rasa kurang percaya diri saat berbicara menurut Drs. Ir. Kosasih M.Pd yaitu “mulailah
setenang-tenangnya dan pikirkanlah sesuatu yang positif”.
Keempat, menulis menurut Mc Crimmon dalam St. Y.
Slamet (2008: 141) merupakan kegiatan menggali pikiran dan perasaan mengenai suatu subjek, memilih hal-hal yang akan ditulis,
menentukan cara menuliskannya sehingga pembaca dapat memahaminya dengan mudah dan jelas. Ini adalah aspek
yang terakhir yang harus di kuasai ketika belajar berbahasa dan pada aspek ini
kita juga akan menjumpai beberapa permasalahan seperti aspek-aspek sebelumnya,
kemudian untuk mengatasi permasalahannya yaitu seperti aspe-aspek sebelumnya. Contohnya
ketika kita kesulitan saat menulis tata tulis menurut Drs.M.E. Suhendar dan PienSupinah M.Pd dalam
bukunya MKDU
Bahasa Indonesia (kebahasaan)
yaitu mengetahuitentangbahasaindonesiadandapatmenggunakanejaanbahasa
Indonesia denganbenar.
[2]Henry Guntur Tarigan. Membaca sebagai suatu ketrampilan berbahasa. Hal 42
[3]http://duniabaca.com/definisipengertian-membaca
[4]Hery Guntur Tarigan. Menyimak suatu ketrampilan berbahasa. Hal 22
[5]httpscribd.com/doc/77617067Pengertian-Menyimak-Menurut-Para-Pakar
[6]Henry Guntur Tarigan. Menyimak sebagai suatu ketrampilan berbahasa. Hal 42
[7]http://buyungchem.wordpress.com/meningkatkan-kemampuan-menyimak-siswa-kelas-vi-melalui-penggunaan-media-audio-tape-recorder
[9]://repository.upi.edu/operator/upload/t_pd_0704883_chapter2.pdf
[10]Kosasih. 1700
bank soal Bimbingan Pemantapan Bahasa Indonesia. Hal 29
[11]lbd. Hal 28
[12]Kosasih. 1700 bank soal Bimbingan Pemantapan
Bahasa Indonesia. Hal 29
[13]lbd. Hal 28
[14]lbd. Hal 29
[15]Kosasih. 1700 bank soal Bimbingan Pemantapan
Bahasa Indonesia. Hal 29
[17]lbd. Hal 28